Di daerah Kapuas,
tepatnya di Kecamatan Selat desa Bataguh sekarang terdapat sebuah pulau yang
berasal dari sebuah kapal perang yang tenggelam akibat pertempuran antara kapal
penguasaan Bugis dengan kerajaan Kuta zaman dulu. Pada waktu itu, disungai Kuta
(Desa Alai sekarang) terdapat sevuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Ratu
yang bernama Nyai Undang. Dia seorang Ratu yang mempunyai wajah cantik secantik
bidadari dan mempunyaikesaktian yang
tinggi.
Kerajaan Kuta
berkembang menjadi kerajaan yang makmur karena sang Ratu memerintah dengan adil
dan bijaksana. Kecantikan sang Ratu tersebar ke seluruh alam, hingga sampai
kabarnya ke telinga Kerajaan Bugis unutk melamar sang Ratu menjadi istrinya. Setelah
niatnya bulat, berangkatlah ia dengan peralatan yang cukup menggunakan sebuah
kapal perang yang mempunyai tiang layar.
Sesampainya di Kerajaan
Kuta, sang penguasa langsung menyampaikan niatnya kepada Nyai Undang namun Nyai
Undang menolak lamaran tersebut. Karena merasa lamarannya ditolak sang penguasa
menjadi murka sehingga sang penguasa Bugis langsung melancarkan serangan ke
kerajaan Kuta, hingga terjadilah pertempuran antara penguasa Bugis dan Kerajaan
Kuta.
Pertempuran terjadi
siang dan malam, didarat dan disungai. Penguasa Bugis dan dan Nyai Undang
mengeluarkan semua kekuatan masing-masing. Satu demi satu anggota pasukan
penguasa Bugis gugur. Pasukan Nyai Undang juga ada yang gugur dalam pertempuran
itu. Ternyata dalm peperangan tersebut pasukan Nyai Undang lebih unggul dan
dapat menenggelamkan kapal pasukan Bugis. Akhirnya penguasa Bugis dan
pasukannya kalah dalam peperangan itu. Penguasa Bugis dan anak buahnya habis
dibunuh oleh pasukan Nyai Undang.
Kapal penguasa Bugis
yang tenggelam, lama kelamaan ditimbun oleh lumpur dan akhirnya membentuk
sebuah pulau. Pulau tersebut diberi nama
“Pulau Kupang”. Pulau Kupang tersenut sampai sekarang masih ada dan dapat
dilihat oleh siapapun yang lewat daerah itu. Pulau Kupang terletak di hilir
kota Kuala Kapuas.
Posting Komentar