BQchotz Edisi Lebaran Idul Fitri 1435 H



Tidak terasa kita sudah memasuki minggu terakhir Ramadhan 1435 H .. Tentunya kita sangat berbahagia karena kita hampir telah menjalankan perintah Allah yang ada pada rukun Islam ke dua yaitu Puasa..

Di bulan Ramadhan ini tentunya kita telah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya kan?
Banyak sekali berkah yang bisa kita dapatkan dibulan Ramadhan ... di bulan Ramadhan juga kita melaksanakan ibadah sunah yang lebih banyak daripada bulan yang lain,, salah satunya sholat Tarawih .. Pesantren Kilat Ramadhan juga bertaburan dimana-mana selama bulan Ramadhan ini... tidak ketinggalan ceramah agama yang selalu ditayangkan secara langsung di televisi ,, radio ,, dan setelah sholat subuh .. tentunya itu sangat bermanfaat bagi kita karena banyak medapatkan ilmu disana...

Banyak juga diantara kita yang semakin rajin beribadah ,, bersedekah ,, dan membaca al-Qur’an di Bulan Ramadhan ,, kenapa? Karena ibadah yang kita lakukan pada bulan Ramadhan mendapatkan pahala yang berlipat ganda ..

Bulan Ramadhan hampir berlalu ,, apakah ibadah yang kita lakukan selama ini bisa kita lanjutkan dibulan-bulan selanjutnya? Semoga ibadah kita tidak berhenti disini dan tetap berlanjut dibulan-bulan selanjutnya sampai kita bertemu pada bulan Ramadhan selanjutnya...

Mari kita menyambut hari Raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi dengan saling memaafkan dan bersilaturahmi dengan saudara sesama muslim... Minal aidin wal faidzin ,, mohon maaf lahir dan bathin.

Empat Macam Tipologi Manusia Mengisi Bulan Suci Ramadhan.



Ketika masuk bulan Ramadhan, Rasulullah saw. bersabda “Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah menjumpai kalian, yang didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Terhalang dari padanya berarti terhalang kebaikan seluruhnya, dan tidak akan terhalang dari kebaikannya kecuali orang yang dihalangi (karena tidak serius menyambutnya).” HR Ibnu Majah

  1. Orang yang memandang Ramadhan hanya sebagai penghalang yang tidak ada manfaatnya. Ramadhan dipandang sebagai tradisi keagamaan yang memberatkan dan tidak memiliki dampak positif apa-apa. Orang semacam ini sengaja tidak berpuasa bahkan secara terang-terangan.
  2. Orang yang memandang Ramadhan sebagai bulan lapar yang tidak mampu ditahan oleh perutnya, dan bulan haus yang tidak mampu ditahan oleh kerongkongannya. Oleh sebab itu dia juga berkeinginan untuk tidak berpuasa tetapi dia malu, maka disembunyikan dihadapan orang lain. Ketika berada ditengah-tengah orang yang berpuasa ia berpura-pura seperti orang yang berpuasa. Namun ia makan dan minum ketika orang lain tidak melihatnya atau ketika berada ditengah-tengah orang yang se-fiqroh (golongan) dengan dirinya.
  3. Orang yang memandang bulan Ramadhan sebagai musim pesta tahunan yang ditandai dengan hidangan yang melimpah. Ramadhan dianggap sebagai waktu yang baik untuk mengobrol sambil menunggu waktu berbuka tiba. Akibatnya banyak orang bermalas-malasan.
  4. Orang yang memandang Ramadhan sebagai sarana paling efektif untuk melatih jiwa serta memperbaiki moralitas dirinya, akhlak yang yang baik, rela berkorban, melatih kesabaran daan bentuk-bentuk pendidikan lain yang bernuansa Ilahiyah. Bagi kelompok ini Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk berbenah diri dan hiburan spiritual bagi kepenatan hidup setelah menempuh perjalanan panjang di dunia materi. Ramadhan laksana terminal untuk istirahat sejenak demi menempa kekuatan jiwa dan kepribadiannya. Dalam istirahatnya yang sejenak itulah, ia akan memperbaiki apa-apa yang sudah rusak dan usang, serta mengobati segala sesuatu yang sakit. Orang beriman sangat mengerti manfaat Ramadhan untuk meraih kesuksesan dimasa yang akan datang, yaitu sebuah kemenangan yang hakiki.

Taqwa Dalam Sebuah Kotak



Suatu hari Ali Bin Abi Thalib ra bejalan ke hutan. Ia ditemani Kumail, seorang dari sahabatnya. Sampai didaerah pekuburan, ayah Hasan dan Husein itu menepi dan berkata.
“Wahai ahli kubur! Wahai kau yang menghuni tempat yang sunyi ini! Bagaimanakah keadaanmu dialam sana? Setahu kami semua harta dan kekayaanmu sudah habis dibagi-bagikan. Anak-anakmu sudah menjadi yatim dan janda-janda yang kau tinggalkan sudah menikah kembali, sekarang ceritakanlah sedikit perihal darimu.”
Tak ada jawaban bagi pertanyaan suami Fatimah Az Zahra itu. Pekuburan itu tetap lengang, hening, hanya terdengar suara angin. Para penghuni kubur yang telah menghuni disana dalam waktu yang lama tak ada yang bangkit dan menjawab pertanyaan tersebut. Dan Ali, yang wajahnya dimuliakan Allah itu, lalu berpaling ke arah Kumail dan kembali berkata dengan dada sesak dipenuhi haru yang membayang dIpelupuk matanya.
Wahai Kumail, seandainya mereka dapat berbicara, sudah tentu mereka akan mengatakan bahwa sebaik-baik bekal adalah taqwa.”
Kalimat itu diucapkan dengan bergetar oleh Ali, karena setelah itu ia menagis. Kumail hanya terdiam sampai Ali kemudian berkata kembali.
“Wahai Kumail, kubur adalah kotak tempat menyimpan amal. Dan hal ini akan diketahui setelah kematian menjemput kita.”
Demikianlah. Setiap amal manusia akan tersimpan didinding kuburnya sebaaimana tersimpannya sebuah benda dalam kotak. Benda itu tersimpan erat dan tak bisa lagi diganti. Jika yang tersimpan adalah kbaikan, ia akan tetap menjadi kebaikan. Amal tu akan diperlihatkan kepada ahli kubur dalam sesosok laki-laki tampan yang menghibur dan menyenangkan hati dalam melewati detik-detik menjelang hari akhir.
Namun jika amal yang tersimpan adalah keburukan ia akan tetap tersimpan sebagai keburukan. Amal itu lantas akan hadir dikotak kubur sebagai sesuatu yang berwajah buruk dan berbau busuk menjadi teman kesengsaraan dalam melewati hari-hari penuh derita sampai hari perhitungan sesungguhnya tiba.
Maka benarlah sebuah kiasan yang lazim kita dengar bahwa setip perbuatan manusia adalah tabungan untuk kehidupan kelak. Tabungan itu disimpan sedikit demi sedikit dalam sebuah kotak tanah liat. Dan hanya taqwa sebaik-baik tabungan dalam kotak itu, menjadi cahaya dan sesuatu yang paling berharga saat dunia dan kemewahannya tidak ada lagi ..

Kebal Dengan Air Susu Ibu


Seiring dengan pesatnya dunia ilmu pengethuan modern saat ini, telah banyak bermunculan susu dan berbagai macam makanan untuk bayi. Sampai-sampai, hadirnya produk itu perlahan-lahan menggeser keberadaan Air Susu Ibu (ASI). Padahal, tahukah anda, ASI memiliki keunggulan yang kelebihannya tak tertandingi oleh susu atau makanan untuk bayi hasil rekayasa teknologi masa kini. 

Penelitian menunjukkan, bahwa bayi yang diberi ASI terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan pencrnaan. Karena ternyata, didalam ASI terkandung zat-zat kekebalan tubuh yang memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit ialah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri baik yang disebut ‘flora normal’. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Fakta lainnya, didalam ASI terdapat unsur-unsur yang dapa membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. 

Karena itu, Allah memerintahkan kepada para ibu: “para ibu hendaklah menyusukan anak-anknya selama dua tahun penuh, yaittu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..” (QS. Al Baqarah:233)

Si Kecil Untuk Palestina



Saya akan mempersembahkan sebuah lagu untuk anak-anak di Palestina ... Yang tau lagunya yuk nyanyi bareng ,, nyanyinya dari hati ya ,, biar bisa menghayati perjuangan Si Kecil yang disana ,, sambil kita berdoa Semoga penderitaan mereka segera berakhir .. Aamiin ...

Judul: Si Kecil
Penyanyi: Rita Sugiarto

Kapankah dia bahagia ...
Kapankah dunia menjadi miliknya ..

Putaran roda-roda kehidupan
Sesakkan nafas berat bagi Si Kecil
Terbawa arus melodi nasibnya
Titik titik peluh iringi doanya
Tanpa ia mengeluh
Si Kecil tak kunjung jadi besar

Pabila ada orang berbagi rasa
Bagaikan tetes embun penyejuk jiwa

Kapankah dia besar kapankah dia bahagia
Kapankah dunia jadi miliknya
Bayak orang berkata Si Kecil indah dimanja
Wahai tangan lembut mulia angkatlah dirinya
Hanya dihadapan Tuhan semua tiada perbedaan
Tinggikanlah keimanan
Insya Allah .. Insya Allah .. Insya Allah . . . .